Gampang Juga Buat Telur asin
Telur asin makanan khas Brebes sudah familier di lidah. Wau sedap dimakan bersama lalab, sambal, nasi hangat, dan sayur lodeh. Ada yang curang lho cara membuat telur asin. Telur diamplas , disuntik garam lalu direbus. wah telur begini yang tidak sehat karena tidak steril dan membahayakan bagi tubuh. Biasanya telur yang seperti ini warnanya pucat, asinnya tidak merata, dan dijual dengan harga murah. Jangan sampai tertipu ya!
Nah SD Islam Al Azhar 13 Rrawamangun pada semester satu kali ini memilih praktek membuat telur asin. Telur yang ini dijamin asli dan mudah mudahan rasanya lebih enak.
Bahan yang digunakan dalam pembuatan ini ialah bubuk batu bata merah, psir halus, abu gosok, garam dapur halus dan teur bebek.
Batu bata merah gunanya untuk memberi warna alami pada kuning telur sehingga berwarna merah merona. Wah jadi pengin mencoba ya ! Sedangkan abu gosok untuk menetralisir racun yang akan masuk ke dalam putih telur dan kuning telur. Sedangkan garam dapur untuk menetralisir bakteri dan kuman selama perendaman atau pengasinan. Selaitu garam berguna untuk memberi rasa asin pada putih telur dan kuning telur melelui kapilaritas.
Sebelum Murid kelas enam membuat telur asin mereka harus bisa menyortir telur yang baik dan yang berkualitas buruk melalui sifat cahaya dapat menembus benda bening. Nah untuk itu diperlukan cahaya. Kebetulan nih harinya sangat cerah, jadi cukup kita gunakan cahaya untuk mengintip mana telur yang berkualitas baik dan buruk. seteklah semua mencoba menyeleksi kualias telur baru mengaduk adonan garam, pasir, bubuk batu bata, dan abu gosok. Perbandingan yang digunakan garam : pasir: abu gosok: batu bata merah = 8 ; 4; 4;2. Tapi sengaja Pak Kusro tidak memberi tahu beberapa kelas perbandingan tersebut. Menurut Pak Kusro biar murid bereksperimen mencari dan menemukan sendiri perbandingan yang lebih baik. Siapa tahu telur asin mereka lebih enak.
Setelah bahan - bahan diaduk dan telur disortir, mulailah mengubur telur dengan bahan yang sudah tercampur merata. Kiata menggunakan kontener box lho untuk mengubur atau merendam telur. Bahan di taburkan di konterner box hingga merata kira kira setebal 3 cm. Kemudian telur disusun dengan jarak kanan, kiri, 1 - 2 cm. Jika sudah penuh tutup lagio dengan bahan adukan stebal 3 cm kemudian kita susun lagi telurnya. Begitulah seterusnya hingga semua telur yang dipersiapkan semua termuat di kontener box.
Langkah terakhir kita siram telur yang dikubur adukan bahan dengan air perlahan hingga terendam atau basahnya merata sampai ke bagian bawah. Kemudian kita tunggu 4 hari sampai 2 minggu. Jika untuk buat cemilan cukup direndan 4 sampai 6 hari. tapi kalau untuk lauk kita rendam antar 7 sampai 12 hari. jika lebih dari 12 hari wau asin banhget. Nah yang kaya gini bisa buat obat diare, sebab dapat menghambat pertumbuhan kuman dan bakteri dalam perut kita.
Nah SD Islam Al Azhar 13 Rrawamangun pada semester satu kali ini memilih praktek membuat telur asin. Telur yang ini dijamin asli dan mudah mudahan rasanya lebih enak.
Bahan yang digunakan dalam pembuatan ini ialah bubuk batu bata merah, psir halus, abu gosok, garam dapur halus dan teur bebek.
Batu bata merah gunanya untuk memberi warna alami pada kuning telur sehingga berwarna merah merona. Wah jadi pengin mencoba ya ! Sedangkan abu gosok untuk menetralisir racun yang akan masuk ke dalam putih telur dan kuning telur. Sedangkan garam dapur untuk menetralisir bakteri dan kuman selama perendaman atau pengasinan. Selaitu garam berguna untuk memberi rasa asin pada putih telur dan kuning telur melelui kapilaritas.
Sebelum Murid kelas enam membuat telur asin mereka harus bisa menyortir telur yang baik dan yang berkualitas buruk melalui sifat cahaya dapat menembus benda bening. Nah untuk itu diperlukan cahaya. Kebetulan nih harinya sangat cerah, jadi cukup kita gunakan cahaya untuk mengintip mana telur yang berkualitas baik dan buruk. seteklah semua mencoba menyeleksi kualias telur baru mengaduk adonan garam, pasir, bubuk batu bata, dan abu gosok. Perbandingan yang digunakan garam : pasir: abu gosok: batu bata merah = 8 ; 4; 4;2. Tapi sengaja Pak Kusro tidak memberi tahu beberapa kelas perbandingan tersebut. Menurut Pak Kusro biar murid bereksperimen mencari dan menemukan sendiri perbandingan yang lebih baik. Siapa tahu telur asin mereka lebih enak.
Setelah bahan - bahan diaduk dan telur disortir, mulailah mengubur telur dengan bahan yang sudah tercampur merata. Kiata menggunakan kontener box lho untuk mengubur atau merendam telur. Bahan di taburkan di konterner box hingga merata kira kira setebal 3 cm. Kemudian telur disusun dengan jarak kanan, kiri, 1 - 2 cm. Jika sudah penuh tutup lagio dengan bahan adukan stebal 3 cm kemudian kita susun lagi telurnya. Begitulah seterusnya hingga semua telur yang dipersiapkan semua termuat di kontener box.
Langkah terakhir kita siram telur yang dikubur adukan bahan dengan air perlahan hingga terendam atau basahnya merata sampai ke bagian bawah. Kemudian kita tunggu 4 hari sampai 2 minggu. Jika untuk buat cemilan cukup direndan 4 sampai 6 hari. tapi kalau untuk lauk kita rendam antar 7 sampai 12 hari. jika lebih dari 12 hari wau asin banhget. Nah yang kaya gini bisa buat obat diare, sebab dapat menghambat pertumbuhan kuman dan bakteri dalam perut kita.
ASYIKNYA MENJADI REPORTER CILIK
Dhia kelas 6 SDIA 13
Kegiatan Seru di Pelatihan Reporter Cilik
Teman-teman pasti sering deh, mendengar kata Reporter. Tapi, bagaimana dengan kata ‘’Reporter Cilik’’? Tidak biasa bukan? Nah, teman-teman, sekolah tercinta kita, SDI Al-Azhar 13 Rawamangun ikut berpartisipasi dalam ‘’Pelatihan Reporter Cilik MI Angkatan 4’’!!! Siapa saja sih, yang ikut serta? Ada 3 orang lho. Yaitu, Dhiya H.S. kelas 6, Sabrina(Seby) kelas 5, dan Nabiel I. Kelas 5.
Pelatihan Reporter Cilik diikuti oleh 60 sekolah. Wuiihh, banyak juga ya? Jumlah murid dari 1 sekolah juga tidak sama. Contohnya, sekolah kita hanya boleh mengikutsertakan 3 orang saja teman-teman. Sebenarnya, Pelatihan Reporter Cilik juga boleh diikuti oleh individu lho.
Nah, Pelatihan Reporter Cilik ada 2 tahap. Yang pertama tahap Workshop, yang kedua tahap Perjalanan Lapangan. Nah, giliran angkatan ini perjalanannya ke Pabrik Nestle teman-teman.
Teman-teman tahu tidak? Di workshop maupun perjalanan lapangan, akan dipilih 3 artikel terbaik. Mau tahu tidak, apa saja judul yang dibuat murid ‘’utusan’’ sekolah kita??? Hehehe, dikasih tau judul Nabiel saja ya? Judulnya itu, “Petualangan di Pabrik Nestle!’’ hahaha, lucu ya? Tapi itu point-nya! Judulnya harus menarik!
Teman-teman pasti sering deh, mendengar kata Reporter. Tapi, bagaimana dengan kata ‘’Reporter Cilik’’? Tidak biasa bukan? Nah, teman-teman, sekolah tercinta kita, SDI Al-Azhar 13 Rawamangun ikut berpartisipasi dalam ‘’Pelatihan Reporter Cilik MI Angkatan 4’’!!! Siapa saja sih, yang ikut serta? Ada 3 orang lho. Yaitu, Dhiya H.S. kelas 6, Sabrina(Seby) kelas 5, dan Nabiel I. Kelas 5.
Pelatihan Reporter Cilik diikuti oleh 60 sekolah. Wuiihh, banyak juga ya? Jumlah murid dari 1 sekolah juga tidak sama. Contohnya, sekolah kita hanya boleh mengikutsertakan 3 orang saja teman-teman. Sebenarnya, Pelatihan Reporter Cilik juga boleh diikuti oleh individu lho.
Nah, Pelatihan Reporter Cilik ada 2 tahap. Yang pertama tahap Workshop, yang kedua tahap Perjalanan Lapangan. Nah, giliran angkatan ini perjalanannya ke Pabrik Nestle teman-teman.
Teman-teman tahu tidak? Di workshop maupun perjalanan lapangan, akan dipilih 3 artikel terbaik. Mau tahu tidak, apa saja judul yang dibuat murid ‘’utusan’’ sekolah kita??? Hehehe, dikasih tau judul Nabiel saja ya? Judulnya itu, “Petualangan di Pabrik Nestle!’’ hahaha, lucu ya? Tapi itu point-nya! Judulnya harus menarik!
Asyik SDIA 13 Masuk Berita Nasional
Selasa, 27/11/2012 16:05 WIB
Kala Bocah SD 'Menjajah' Banggar DPR: Asyik, Kursinya Empuk
jurnalparlemen.com - detikNews
Jakarta
Lucu dan polos, tingkah puluhan siswa Sekolah Dasar Al Azhar saat memasuki ruangan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI di lantai 2, Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan. Mereka tidak sekadar duduk di kursi yang harga satuannya Rp 9,1 juta ini tetapi juga mencoba bergoyang dan berputar.
"Asyik empuk, bisa muter-muter dan goyang-goyang," seloroh salah satu siswa sambil menatap Bambang Soesatyo, anggota DPR yang telah duduk di meja pimpinan Banggar.
Bamsoet panggilan anggota dewan ini pun mempersilahkan anggota 'parlemen cilik' ini mengambil tempat duduk masing-masing.
"Selamat datang di gedung DPR anak-anak. Dan beginilah ruang sidang tempat anggota dewan setiap harinya rapat. Silahkan anak-anak langsung mengajukan pertanyaa," ujar politisi Golkar ini.
Bamsoet pun mencatat dan menyimak semua pertanyaan yang diajukan para anggota 'parlemen cilik," ini. Mulai dari persoalan dalam negeri hingga luar negeri.Termasuk persoalan hukum, korupsi, kemacetan, banjir, grasi Presiden dalam kasus bandar narkoba Ola hingga soal pembagunan gedung baru DPR.
"Ini pertanyaan terbanyak yang pernah kami terima dari pelajar yang berkunjung ke DPR, yaitu 20 pertanyaan. Biasanya pertanyaan yang diajukan kepada kami hanya sekitar 10 pertanyaan. Berarti yang datang ini, siswa yang kritis dan pintar-pintar," puji Bamsoet.
Salah satu Ssiswa bernama Ahmad Yani bertanya soal kemacetan yang tidak bisa diatasi sampai saat. "Kenapa?" tanya Yani.
"Ini namanya mirip sahabat saya di Komisi III ini, Ahmad Yani. Ini kalau terjadi di Jakarta, mestinya gubernurnya, Jokowi. Siapa pendukung Pak Jokowi? Namanya sama dengan Pak Guru nya ya, Djoko Widodo. Nanti biar Pak Jokowi yang menjawab," kata Bamsoet.
"Ya, yang pertama, kenapa kemacetan tidak bisa diatasi ini karena tidak ada ketegasan dari aparat. Kalau aparat tegas, parkir sebarangan tidak boleh, berjualan sembarang tidak boleh, lalu kemudian lapak-lapak tidak boleh, membangun rumah-rumah sesuai aturan. Kalau tegas dilaksanakan, maka salah satau unsur kemacetan ini dapat diatasi. Termasuk keseimbangan pertumbuhan jalan dan kendaraan," imbuh dia.
Sementara Bisma dan Yoga siswa lainnya menanyakan soal kejahatan narkoba dan grasi terhadap bandar narkoba, Ola, yang diberikan Presiden SBY.
Bamsoet pun menjelaskan, kejahatan narkoba ini merupakan satu dari tiga kejahatan kelas berat yang harus mendapat perhatian serius, di luar kejahatan Korupsi dan terorisme.
"Kasus grasi Presiden pada bandar narkoba Ola, DPR tengah menggalang interpelasi. Hal ini merupakan hak Dewan yang dapat dipergunakan untuk mempertanyakan kebijakan pemerintah yang dipandang tidak sesuai hukum dan mencederai rasa keadilan dalam kasus narkoba tersebut," ujarnya.
Sedangkan Siti Amaliyah bertanya perihal Malaysia yang mengambil wilayah Indonesia dan 'mencuri' budaya Indonesia.
"Ini karena diplomasi kita saat ini lemah. Tidak seperti saat dipimpin Bung Karno waktu lalu, diplomasi kita kuat sehingga negara lain tidak berani macam-macam dengan Indonesia. Dan mana kala para pemimpin kita tunduk pada kepentingan asing, maka kita makin lemah saja dalam mempertahankan kadaulatan negeri ini. Termasuk budaya kita yang belakangan banyak diklaim Malaysia, seperti batik, karena mereka lebih peduli dari kita sendiri. Sehingga banyak budaya-budaya kita dipatenkan Malaysia karena kepedulian kita sendiri sangat lemah," ujarnya.
Sementara siswa lainnya, Aga menanyakan kenapa gedung DPR direnovasi, padahal masih layak. Sebaiknya anggaran untuk pembangunan gedung disalurkan untuk mengentaskan kemiskinan dan pendidikan.
"Saya sepakat, memang bagian-bagian gedung DPR yang masih layak atau baik tidak perlu menghambur-hamburkan uang untuk direnovasi. Tetapi banyak juga ruang-ruang DPR ini yang sudah tidak layak dan perlu perbaikan. Makanya kalau kita bandingkan dengan gedung-gedung DPR luar negeri, luar biasa layaknya dibandingkan gedung DPR RI ini," pungkasnya.
(nwk/nwk)
INDO POS KORAN JAWA JAKAERA
Membuat Tanda Bahaya Banjir dengan Alat Sederhana
Thursday, 20 September 2012 10:42
Melihat Kreativitas Anak SD dalam Indonesia Science Festival 2012 di Jakarta (1)
Mengubah penampilan science dan matematika dari satu hal yang ditakuti, menjadi satu hal yang digemari, memang tidak mudah. Akan tetapi, jika semua itu dilakukan melalui kreativitas yang menyenangkan, pasti banyak yang akan berminat mempelajari ilmu tersebut. Ini terbukti dalam ajang Indonesian Science Festival 2012 yang diikuti pelajar SD Se-Indonesia. Ahmad Sukarno Hamid.
Suara tawa anak Sekolah dasar (SD) Se-Jabodetabek yang sebagian besar ikut dalam kompetisi Indonesian Science Festival 2012 menggema di lantai III, Mal FX, Senayan, Jakarta Selatan, kemarin (19/9). Dari raut muka mereka, tidak terlihat rasa takut, dan malu. Sebaliknya, layaknya seorang profesor handal, mereka menjelaskan satu demi satu hasil kreativitas ke sejumlah pengunjung yang sengaja datang melihat kemampuan peserta ajang Indonesia Science Festival 2012 itu. "Wah ini untuk apa?," tanya salah satu pengunjung mall yang melihat stand pameran milik siswa SD Islam Al-Azhar, Rawamangun, Jakarta Timur.
Dengan cekatan, siswa berseragam batik dengan selempang biru itu langsung menjelaskan secara detail fungsi dan kegunaan alat yang sengaja dibuat dalam pameran tersebut. "Ini alat pendeteksi banjir sederhana," katanya singkat. Pengunjung pun nyaris tercengang dengan kreativitas sebagian peserta Indonesinan Science Festival 2012 itu. Sebab, apa yang mereka lakukan mampu memukai para pengunjung yang datang. "Karena sains itu seru! Tidak percaya, ini buktinya," kata Nabiel Irawan,10, siswa SD Islam Al-Azhar menunjukkan salah satu hasil kreativitasnya.
Siswa yang tercatat duduk di bangku kelas 5 SD Islam Al-Azhar Rawangun, Jakarta Timur bersama temanya ini menyulap barang yang sejatinya tidak digunakan menjadi sesuatu berharga, dan memiliki kegunaan. Yakni mengemas botol, styrofoam, sedotan, dan selang menjadi alat pendeteksi banjir sederhana. "Dengan alat ini banjir bisa dideteksi, waktu air pasang, sirine berbunyi," kata Nabiel serasa mengangkat alat pendeteksi banjir tersebut. Untuk membuat alat yang mungkin berada di tong sampah menjadi memiliki arti dalam mencegah banjir ini, Nabiel menambahkan, harus ditambah dengan peralatan elektronik, seperti kabel, baterai, tembaga dan alarm.
"Kalau alat yang kami buat ini sangat sederhana, akan tetapi kalau sudah dibuat dalam skala yang sesungguhnya kami yakin saat air pasang, warga bisa berjaga-jaga," paparnya lantas tersenyum. Didampingi temannya Hanif Abadi,11, Nabiel menjelaskan, tanda bahaya banjir sederhana memang sudah tidak asing lagi. Akan tetapi, kreativitas yang dibuatnya kali ini bisa jadi tidak serupa. Apa yang dilakukan bersama timnya ini terinspirasi dari berbagai buku, dan sejarah masyarakat dulu. "Kami membuat yang simple, yang bisa di bawa kemana-mana," kata bocah yang sempat meraih juara tiga dalam ajang Olimpiade lomba dan kompetisi Al-Azhar seluruh Indonesia itu.
Diakui Hanief, kegiatan seperti ini memang sangat menarik, sebab selain bisa bermain secara tidak langsung dia bisa belajar matematika atau ilmu yang lain. Tentunya inipun harus didukung oleh sekolahnya. Dan di lingkungan sekolahnya memang telah tersedia beragam program ekstrakuler yang berbau science, salah satunya robotic. "Kalau di rumah saya bikin roket juga," katanya. Elvira kasubdit Kelembagaan dan Peserta didik Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Ditjen pendidikan dasar Kemdikbud mengemukakan, Indonesian Science Festival merupakan bentuk sederhana dari lomba cipta peraga.
"Untuk anak-anak SD lebih sederhana, yakni dengan alat-alat daur ulang mereka harus bisa mencoba dan menemukan suatu alat untuk menstimulasikan mata pelajaran yang dia dapat bisa bermakna," katanya. Kegiatan ini telah dilakukan hampir setiap tahun yang diikuti 147 ribu SD negeri dan swasta yang tersebar di Indonesia yang diseleksi secara ketat, pada akhirnya mereka yang menjadi juara hasilnya akan dipamerkan. "Kalau hari ini bukan yang menjadi juara, tetapi itu adalah sebagian besar kreativitas anak-anak SD, yang juara kami pamerkan besok (Kamis, 20 September) di Hotel Bidakara," katanya. (bersambung)
VIVA NEWS
"Ilmuwan Cilik", Bocah SD Buat Alat Deteksi Bencana
Alat deteksi gempa dan banjir didemonstrasikan di depan Menteri M Nuh.
Rabu, 19 September 2012, 15:24 Elin Yunita Kristanti, Amal Nur Ngazis
VIVAnews - Pameran kreativitas sains dalam 2012 Indonesian Science Festival jadi ajang unjuk gigi murid Sekolah Dasar di bidang ilmu pengetahuan.
Kecil-kecil, para "ilmuwan cilik" ibarat cabe rawit. Salah satunya Nabiel Irawan, siswa Kelas 5 SDI Al Azhar 13 Rawamangun. Ia memajang alat deteksi banjir dan gempa buatan kelompoknya.
Pendeteksi banjir bahkan ia demonstrasikan langsung di depan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh yang menyaksikan dengan bangga. "Deteksi banjir ini memanfaatkan suatu sensor yang jika terkena air, alarm akan langsung berbunyi," kata Nabiel. Sensor yang ia buat berasal dari bahan yang memiliki pengantar aliran listrik.
Setelah itu, giliran alat pendeteksi gempa yang diuji coba. Dengan fasih Nabiel memaparkan kronologi gempa. "Gempa itu bertahap, ada yang kecil dan kemudian besar. Kadang kita tidak merasakan gempa yang kecil, tahunya yang besar. Alat ini memperingatkan bahwa gempa besar terjadi," ujarnya.
Sama seperti alat deteksi banjir buatannya, alat deteksi gempa ini juga menggunakan sensor bandul baterai yang dikaitkan dengan kawat. Kawat dihubungkan dengan alarm berbentuk jam. Begitu gempa, baterai akan bergoyang. Goyangan baterai kemudian memicu alarm berbunyi.
"Baterai dikaitkan kawat yang menyentuh sebuah kaleng kecil yang ada di dalam semacam botol dan dihubungkan dengan arus listrik terbuka tertutup," ujarnya.
Jika aliran listrik terbuka, maka alarm tidak berbunyi sementara aliran listrik yang tertutup akan menimbulkan bunyi alarm -- karena baterai bergoyang mengikuti getaran gempa.
Nabiel mengaku, ide alat deteksi gempa dan banjir berasal dari membaca buku, dan mengeksplorasi situs pengetahuan baik dalam maupun luar negeri.
"Jadi kan teknologi deteksi yang rumit, kita buat yang sederhana yang tidak mahal, agar semua bisa membeli deteksi ini," kata dia.
Zydoprima Ihsan, siswa kelas 4 SD Pembangunan Jaya, Bintaro juga tidak mau kalah dalam membuat alat prediksi banjir.
Konsepnya sama dengan milik Nabiel, menggunakan sensor yang dipicu air, namun kreasinya memiliki setting wilayah gunung gundul. Dalam media percobaannya, gunung gundul disiram air kemudian di kaki gunung air menggenang. Sensor yang terkena air, memicu bunyi alarm.
Ihsan masih punya alat andalan lain, bersama 6 temannya membuat menara BTS untuk mendeteksi gempa. Caranya yaitu di wilayah paling ujung menara tersebut, dipasang sebuah sensor. Dalam simulasinya, saat terjadi gempa, sensor di ujung menara bergoyang dan akhirnya memicu alarm berbunyi.
Saat ditanya darimana ide membuat alat-alat deteksi tersebut. Ihsan mengaku idenya berawal dari berita bencana dari televisi. "Idenya dari kita semua (satu kelompok), dibantu guru," kata bocah yang gemar bereksperimen itu. (umi)
© VIVA.co.id | Share :
Share @vivanews
Festival Sains Dorong Siswa dan Guru Kreatif
Thursday, 20 September 2012
JAKARTA – Pemerintah kembali menggelar Indonesia Science Festival (ISF) 2012 untuk membangkitkan wawasan dan budaya bahari melalui peningkatan peran sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh memandang perlunya pemerintah mengubah cara pandang peserta didik dari orientasi daratan ke laut dan pemahaman mengenai wawasan Nusantara yang harus terus dikembangkan untuk generasi mendatang. Oleh karena itu, pemerintah pun menyelenggarakan ISF 2012 yang merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Nusantara. Mendikbud menyatakan, tujuan dari ISF ini adalah ingin mengubah penampilan sains dan matematika dari suatu hal yang ditakuti dan tidak digemari oleh siswa menjadi gaya hidup mereka yang menyenangkan karena dikemas secara ringan dan relevan dengan realitas kehidupan anak itu sendiri.
”ISF untuk memperluas wawasan, pengembangan bakat, kreativitas, dan minat siswa serta guru dalam iptek sehingga mampu dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya pada pembukaan ISF 2012 di Jakarta kemarin. Mantan Menkominfo itu menyatakan,ISF tingkat SD dilaksanakan pada 18–23 September di Hotel Bidakara,FX Sudirman, dan Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok dengan tema ”Indonesia Negeri Kepulauan”.
Para peserta adalah para guru dan siswa dengan karya terbaik yang tersebar di seluruh Indonesia dengan total peserta 93 orang. Jenis lomba ialah Matematika dalam Permainanku dan Alat IPA Kreasiku untuk SD serta lomba Inovasi Pembelajaran Matematika atau IPA untuk guru SD. Bagi para pemenang I, II dan,III akan diberi piala, sertifikat, serta tabungan. Mantan Rektor ITS itu menyatakan, hasil yang diharapkan dari festival sains ini ialah agar siswa mampu mengenal sains secara lebih dekat dan berminat mempelajarinya lebih lanjut. Harapan pemerintah bagi para guru ialah agar mereka dapat lebih inovatif memberikan pelajaran mengenai wawasan bahari.
”Sebagai sarana pengembangan budaya berkompetisi, baik antarindividu maupun antarsekolah, yang pada akhirnya menjadi ajang pencarian siswa dan guru berbakat yang mampu berkompetisi baik dalam skala nasional maupun internasional,”terangnya. Dalam festival kemarin juga turut dipamerkan hasil karya anak SD berwawasan bahari yang akan diperlombakan. Misalnya karya siswa kelas V SDI Al Azhar 13 Rawamangun Nabiel Irawan berupa alat deteksi gempa.
Di depan Mendikbud, dia menjelaskan pendeteksi ini memakai sensor berbandul baterai dan dikaitkan dengan kawat yang apabila terkena air akan berbunyi. Dengan alat itu, kata dia, sensor dapat memperingatkan akan terjadi gempa besar.Alat deteksi gempa berbahan pengantar listrik ini menghubungkan kawat dengan alarm berbentuk jam. ● neneng zubaidah
Membuat Tanda Bahaya Banjir dengan Alat Sederhana
Thursday, 20 September 2012 10:42
Melihat Kreativitas Anak SD dalam Indonesia Science Festival 2012 di Jakarta (1)
Mengubah penampilan science dan matematika dari satu hal yang ditakuti, menjadi satu hal yang digemari, memang tidak mudah. Akan tetapi, jika semua itu dilakukan melalui kreativitas yang menyenangkan, pasti banyak yang akan berminat mempelajari ilmu tersebut. Ini terbukti dalam ajang Indonesian Science Festival 2012 yang diikuti pelajar SD Se-Indonesia. Ahmad Sukarno Hamid.
Suara tawa anak Sekolah dasar (SD) Se-Jabodetabek yang sebagian besar ikut dalam kompetisi Indonesian Science Festival 2012 menggema di lantai III, Mal FX, Senayan, Jakarta Selatan, kemarin (19/9). Dari raut muka mereka, tidak terlihat rasa takut, dan malu. Sebaliknya, layaknya seorang profesor handal, mereka menjelaskan satu demi satu hasil kreativitas ke sejumlah pengunjung yang sengaja datang melihat kemampuan peserta ajang Indonesia Science Festival 2012 itu. "Wah ini untuk apa?," tanya salah satu pengunjung mall yang melihat stand pameran milik siswa SD Islam Al-Azhar, Rawamangun, Jakarta Timur.
Dengan cekatan, siswa berseragam batik dengan selempang biru itu langsung menjelaskan secara detail fungsi dan kegunaan alat yang sengaja dibuat dalam pameran tersebut. "Ini alat pendeteksi banjir sederhana," katanya singkat. Pengunjung pun nyaris tercengang dengan kreativitas sebagian peserta Indonesinan Science Festival 2012 itu. Sebab, apa yang mereka lakukan mampu memukai para pengunjung yang datang. "Karena sains itu seru! Tidak percaya, ini buktinya," kata Nabiel Irawan,10, siswa SD Islam Al-Azhar menunjukkan salah satu hasil kreativitasnya.
Siswa yang tercatat duduk di bangku kelas 5 SD Islam Al-Azhar Rawangun, Jakarta Timur bersama temanya ini menyulap barang yang sejatinya tidak digunakan menjadi sesuatu berharga, dan memiliki kegunaan. Yakni mengemas botol, styrofoam, sedotan, dan selang menjadi alat pendeteksi banjir sederhana. "Dengan alat ini banjir bisa dideteksi, waktu air pasang, sirine berbunyi," kata Nabiel serasa mengangkat alat pendeteksi banjir tersebut. Untuk membuat alat yang mungkin berada di tong sampah menjadi memiliki arti dalam mencegah banjir ini, Nabiel menambahkan, harus ditambah dengan peralatan elektronik, seperti kabel, baterai, tembaga dan alarm.
"Kalau alat yang kami buat ini sangat sederhana, akan tetapi kalau sudah dibuat dalam skala yang sesungguhnya kami yakin saat air pasang, warga bisa berjaga-jaga," paparnya lantas tersenyum. Didampingi temannya Hanif Abadi,11, Nabiel menjelaskan, tanda bahaya banjir sederhana memang sudah tidak asing lagi. Akan tetapi, kreativitas yang dibuatnya kali ini bisa jadi tidak serupa. Apa yang dilakukan bersama timnya ini terinspirasi dari berbagai buku, dan sejarah masyarakat dulu. "Kami membuat yang simple, yang bisa di bawa kemana-mana," kata bocah yang sempat meraih juara tiga dalam ajang Olimpiade lomba dan kompetisi Al-Azhar seluruh Indonesia itu.
Diakui Hanief, kegiatan seperti ini memang sangat menarik, sebab selain bisa bermain secara tidak langsung dia bisa belajar matematika atau ilmu yang lain. Tentunya inipun harus didukung oleh sekolahnya. Dan di lingkungan sekolahnya memang telah tersedia beragam program ekstrakuler yang berbau science, salah satunya robotic. "Kalau di rumah saya bikin roket juga," katanya. Elvira kasubdit Kelembagaan dan Peserta didik Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Ditjen pendidikan dasar Kemdikbud mengemukakan, Indonesian Science Festival merupakan bentuk sederhana dari lomba cipta peraga.
"Untuk anak-anak SD lebih sederhana, yakni dengan alat-alat daur ulang mereka harus bisa mencoba dan menemukan suatu alat untuk menstimulasikan mata pelajaran yang dia dapat bisa bermakna," katanya. Kegiatan ini telah dilakukan hampir setiap tahun yang diikuti 147 ribu SD negeri dan swasta yang tersebar di Indonesia yang diseleksi secara ketat, pada akhirnya mereka yang menjadi juara hasilnya akan dipamerkan. "Kalau hari ini bukan yang menjadi juara, tetapi itu adalah sebagian besar kreativitas anak-anak SD, yang juara kami pamerkan besok (Kamis, 20 September) di Hotel Bidakara," katanya. (bersambung)
VIVA NEWS
"Ilmuwan Cilik", Bocah SD Buat Alat Deteksi Bencana
Alat deteksi gempa dan banjir didemonstrasikan di depan Menteri M Nuh.
Rabu, 19 September 2012, 15:24 Elin Yunita Kristanti, Amal Nur Ngazis
VIVAnews - Pameran kreativitas sains dalam 2012 Indonesian Science Festival jadi ajang unjuk gigi murid Sekolah Dasar di bidang ilmu pengetahuan.
Kecil-kecil, para "ilmuwan cilik" ibarat cabe rawit. Salah satunya Nabiel Irawan, siswa Kelas 5 SDI Al Azhar 13 Rawamangun. Ia memajang alat deteksi banjir dan gempa buatan kelompoknya.
Pendeteksi banjir bahkan ia demonstrasikan langsung di depan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh yang menyaksikan dengan bangga. "Deteksi banjir ini memanfaatkan suatu sensor yang jika terkena air, alarm akan langsung berbunyi," kata Nabiel. Sensor yang ia buat berasal dari bahan yang memiliki pengantar aliran listrik.
Setelah itu, giliran alat pendeteksi gempa yang diuji coba. Dengan fasih Nabiel memaparkan kronologi gempa. "Gempa itu bertahap, ada yang kecil dan kemudian besar. Kadang kita tidak merasakan gempa yang kecil, tahunya yang besar. Alat ini memperingatkan bahwa gempa besar terjadi," ujarnya.
Sama seperti alat deteksi banjir buatannya, alat deteksi gempa ini juga menggunakan sensor bandul baterai yang dikaitkan dengan kawat. Kawat dihubungkan dengan alarm berbentuk jam. Begitu gempa, baterai akan bergoyang. Goyangan baterai kemudian memicu alarm berbunyi.
"Baterai dikaitkan kawat yang menyentuh sebuah kaleng kecil yang ada di dalam semacam botol dan dihubungkan dengan arus listrik terbuka tertutup," ujarnya.
Jika aliran listrik terbuka, maka alarm tidak berbunyi sementara aliran listrik yang tertutup akan menimbulkan bunyi alarm -- karena baterai bergoyang mengikuti getaran gempa.
Nabiel mengaku, ide alat deteksi gempa dan banjir berasal dari membaca buku, dan mengeksplorasi situs pengetahuan baik dalam maupun luar negeri.
"Jadi kan teknologi deteksi yang rumit, kita buat yang sederhana yang tidak mahal, agar semua bisa membeli deteksi ini," kata dia.
Zydoprima Ihsan, siswa kelas 4 SD Pembangunan Jaya, Bintaro juga tidak mau kalah dalam membuat alat prediksi banjir.
Konsepnya sama dengan milik Nabiel, menggunakan sensor yang dipicu air, namun kreasinya memiliki setting wilayah gunung gundul. Dalam media percobaannya, gunung gundul disiram air kemudian di kaki gunung air menggenang. Sensor yang terkena air, memicu bunyi alarm.
Ihsan masih punya alat andalan lain, bersama 6 temannya membuat menara BTS untuk mendeteksi gempa. Caranya yaitu di wilayah paling ujung menara tersebut, dipasang sebuah sensor. Dalam simulasinya, saat terjadi gempa, sensor di ujung menara bergoyang dan akhirnya memicu alarm berbunyi.
Saat ditanya darimana ide membuat alat-alat deteksi tersebut. Ihsan mengaku idenya berawal dari berita bencana dari televisi. "Idenya dari kita semua (satu kelompok), dibantu guru," kata bocah yang gemar bereksperimen itu. (umi)
© VIVA.co.id | Share :
Share @vivanews
Festival Sains Dorong Siswa dan Guru Kreatif
Thursday, 20 September 2012
JAKARTA – Pemerintah kembali menggelar Indonesia Science Festival (ISF) 2012 untuk membangkitkan wawasan dan budaya bahari melalui peningkatan peran sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh memandang perlunya pemerintah mengubah cara pandang peserta didik dari orientasi daratan ke laut dan pemahaman mengenai wawasan Nusantara yang harus terus dikembangkan untuk generasi mendatang. Oleh karena itu, pemerintah pun menyelenggarakan ISF 2012 yang merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Nusantara. Mendikbud menyatakan, tujuan dari ISF ini adalah ingin mengubah penampilan sains dan matematika dari suatu hal yang ditakuti dan tidak digemari oleh siswa menjadi gaya hidup mereka yang menyenangkan karena dikemas secara ringan dan relevan dengan realitas kehidupan anak itu sendiri.
”ISF untuk memperluas wawasan, pengembangan bakat, kreativitas, dan minat siswa serta guru dalam iptek sehingga mampu dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya pada pembukaan ISF 2012 di Jakarta kemarin. Mantan Menkominfo itu menyatakan,ISF tingkat SD dilaksanakan pada 18–23 September di Hotel Bidakara,FX Sudirman, dan Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok dengan tema ”Indonesia Negeri Kepulauan”.
Para peserta adalah para guru dan siswa dengan karya terbaik yang tersebar di seluruh Indonesia dengan total peserta 93 orang. Jenis lomba ialah Matematika dalam Permainanku dan Alat IPA Kreasiku untuk SD serta lomba Inovasi Pembelajaran Matematika atau IPA untuk guru SD. Bagi para pemenang I, II dan,III akan diberi piala, sertifikat, serta tabungan. Mantan Rektor ITS itu menyatakan, hasil yang diharapkan dari festival sains ini ialah agar siswa mampu mengenal sains secara lebih dekat dan berminat mempelajarinya lebih lanjut. Harapan pemerintah bagi para guru ialah agar mereka dapat lebih inovatif memberikan pelajaran mengenai wawasan bahari.
”Sebagai sarana pengembangan budaya berkompetisi, baik antarindividu maupun antarsekolah, yang pada akhirnya menjadi ajang pencarian siswa dan guru berbakat yang mampu berkompetisi baik dalam skala nasional maupun internasional,”terangnya. Dalam festival kemarin juga turut dipamerkan hasil karya anak SD berwawasan bahari yang akan diperlombakan. Misalnya karya siswa kelas V SDI Al Azhar 13 Rawamangun Nabiel Irawan berupa alat deteksi gempa.
Di depan Mendikbud, dia menjelaskan pendeteksi ini memakai sensor berbandul baterai dan dikaitkan dengan kawat yang apabila terkena air akan berbunyi. Dengan alat itu, kata dia, sensor dapat memperingatkan akan terjadi gempa besar.Alat deteksi gempa berbahan pengantar listrik ini menghubungkan kawat dengan alarm berbentuk jam. ● neneng zubaidah
SCIENCE MAKIN SERU DI ISF 2012
Dhia Kelas VI SDIA 13
Siapa bilang Science itu rumit plus menyebalkan? Malahan asyik dan bermanfaat lho teman-teman! Apa buktinya Science asik dan bermanfaat? Nah, sebagai buktinya, Departemen Pendidikan Nasional menyelenggararakan Indonesia Science Festival alias ISF 2012.
Nah, kalian pasti bingung, apa sih ISF itu? Itu adalah sebuah ajang bergengsi untuk menunjukkan karya hasil Science tiap sekolah yang terpilih. Untuk menjadi sekolah yang terpilih tidak mudah lho. Buktinya, dari 476 sekolah, hanya 22 sekolah yang terpilih! Wah, berat ya!
ISF 2012 dibuka oleh menteri pendidika M. Nuh dan menteri kelautan pada hari Rabu, 19 September 2012, di gedung Fx lantai 3 Senayan.
Nah, ada yang mengejutkan! Menteri Pendidikan, ikut bereksperimen di stand Science SDI Al-Azhar 13 bersama murid SDI Al-Azhar 13, Nabiel Irrawan dan Hanif Abadi!!! Wah, pengalaman seru tuh!
Apa aja ya, karya eksperimen SDI Al-Azhar 13 sehingga Pak Menteri memilih stand SDI Al-Azhar 13? Nah, eksperimennya antara lain: Pendeteksi Gempa, Pendeteksi Banjir, Roda Ajaib, Mobil Tenaga Baling-Baling, Kamera Opscura, Poligon, Jarum Terapung di Air, dan Roket Air. Percobaan yang dapat dicoba adalah Roda Ajaib dan Jarum Terapung di Air. Banyak kan pilihannya. Dan eksperimen ini, bisa dibilang portable karena menggunakan barang bekas! Sekaligus daur ulang!
Terakhir, pengumuman Stand terfavorit!!! Tet tereret tet tet!!! Dung dung dung! Untuk pemenang stand terfavorit dari penilaian pengunjung adalah... SD Gandaria!!! Yeeee!!! Dan, Stand terfavorit penilaian juri adalah... SDI Al-Azhar 13!!! Semua tepuk tangan!!!
Nah, itu dia tuh, info tentang ISF 2012!!! Mau ikut gak di ISF 2013? Harus dong! Ok, semoga bermanfaat ya teman-teman!
Nah, kalian pasti bingung, apa sih ISF itu? Itu adalah sebuah ajang bergengsi untuk menunjukkan karya hasil Science tiap sekolah yang terpilih. Untuk menjadi sekolah yang terpilih tidak mudah lho. Buktinya, dari 476 sekolah, hanya 22 sekolah yang terpilih! Wah, berat ya!
ISF 2012 dibuka oleh menteri pendidika M. Nuh dan menteri kelautan pada hari Rabu, 19 September 2012, di gedung Fx lantai 3 Senayan.
Nah, ada yang mengejutkan! Menteri Pendidikan, ikut bereksperimen di stand Science SDI Al-Azhar 13 bersama murid SDI Al-Azhar 13, Nabiel Irrawan dan Hanif Abadi!!! Wah, pengalaman seru tuh!
Apa aja ya, karya eksperimen SDI Al-Azhar 13 sehingga Pak Menteri memilih stand SDI Al-Azhar 13? Nah, eksperimennya antara lain: Pendeteksi Gempa, Pendeteksi Banjir, Roda Ajaib, Mobil Tenaga Baling-Baling, Kamera Opscura, Poligon, Jarum Terapung di Air, dan Roket Air. Percobaan yang dapat dicoba adalah Roda Ajaib dan Jarum Terapung di Air. Banyak kan pilihannya. Dan eksperimen ini, bisa dibilang portable karena menggunakan barang bekas! Sekaligus daur ulang!
Terakhir, pengumuman Stand terfavorit!!! Tet tereret tet tet!!! Dung dung dung! Untuk pemenang stand terfavorit dari penilaian pengunjung adalah... SD Gandaria!!! Yeeee!!! Dan, Stand terfavorit penilaian juri adalah... SDI Al-Azhar 13!!! Semua tepuk tangan!!!
Nah, itu dia tuh, info tentang ISF 2012!!! Mau ikut gak di ISF 2013? Harus dong! Ok, semoga bermanfaat ya teman-teman!
Kala Bocah SD 'Menjajah' Banggar DPR: Asyik, Kursinya Empuk
Lucu dan polos, tingkah puluhan siswa Sekolah Dasar Al Azhar saat memasuki ruangan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI di lantai 2, Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan. Mereka tidak sekadar duduk di kursi yang harga satuannya Rp 9,1 juta ini tetapi juga mencoba bergoyang dan berputar.
"Asyik empuk, bisa muter-muter dan goyang-goyang," seloroh salah satu siswa sambil menatap Bambang Soesatyo, anggota DPR yang telah duduk di meja pimpinan Banggar.
Bamsoet panggilan anggota dewan ini pun mempersilahkan anggota 'parlemen cilik' ini mengambil tempat duduk masing-masing.
"Selamat datang di gedung DPR anak-anak. Dan beginilah ruang sidang tempat anggota dewan setiap harinya rapat. Silahkan anak-anak langsung mengajukan pertanyaa," ujar politisi Golkar ini.
Bamsoet pun mencatat dan menyimak semua pertanyaan yang diajukan para anggota 'parlemen cilik," ini. Mulai dari persoalan dalam negeri hingga luar negeri.Termasuk persoalan hukum, korupsi, kemacetan, banjir, grasi Presiden dalam kasus bandar narkoba Ola hingga soal pembagunan gedung baru DPR.
"Ini pertanyaan terbanyak yang pernah kami terima dari pelajar yang berkunjung ke DPR, yaitu 20 pertanyaan. Biasanya pertanyaan yang diajukan kepada kami hanya sekitar 10 pertanyaan. Berarti yang datang ini, siswa yang kritis dan pintar-pintar," puji Bamsoet.
Salah satu Ssiswa bernama Ahmad Yani bertanya soal kemacetan yang tidak bisa diatasi sampai saat. "Kenapa?" tanya Yani.
"Ini namanya mirip sahabat saya di Komisi III ini, Ahmad Yani. Ini kalau terjadi di Jakarta, mestinya gubernurnya, Jokowi. Siapa pendukung Pak Jokowi? Namanya sama dengan Pak Guru nya ya, Djoko Widodo. Nanti biar Pak Jokowi yang menjawab," kata Bamsoet.
"Ya, yang pertama, kenapa kemacetan tidak bisa diatasi ini karena tidak ada ketegasan dari aparat. Kalau aparat tegas, parkir sebarangan tidak boleh, berjualan sembarang tidak boleh, lalu kemudian lapak-lapak tidak boleh, membangun rumah-rumah sesuai aturan. Kalau tegas dilaksanakan, maka salah satau unsur kemacetan ini dapat diatasi. Termasuk keseimbangan pertumbuhan jalan dan kendaraan," imbuh dia.
Sementara Bisma dan Yoga siswa lainnya menanyakan soal kejahatan narkoba dan grasi terhadap bandar narkoba, Ola, yang diberikan Presiden SBY.
Bamsoet pun menjelaskan, kejahatan narkoba ini merupakan satu dari tiga kejahatan kelas berat yang harus mendapat perhatian serius, di luar kejahatan Korupsi dan terorisme.
"Kasus grasi Presiden pada bandar narkoba Ola, DPR tengah menggalang interpelasi. Hal ini merupakan hak Dewan yang dapat dipergunakan untuk mempertanyakan kebijakan pemerintah yang dipandang tidak sesuai hukum dan mencederai rasa keadilan dalam kasus narkoba tersebut," ujarnya.
Sedangkan Siti Amaliyah bertanya perihal Malaysia yang mengambil wilayah Indonesia dan 'mencuri' budaya Indonesia.
"Ini karena diplomasi kita saat ini lemah. Tidak seperti saat dipimpin Bung Karno waktu lalu, diplomasi kita kuat sehingga negara lain tidak berani macam-macam dengan Indonesia. Dan mana kala para pemimpin kita tunduk pada kepentingan asing, maka kita makin lemah saja dalam mempertahankan kadaulatan negeri ini. Termasuk budaya kita yang belakangan banyak diklaim Malaysia, seperti batik, karena mereka lebih peduli dari kita sendiri. Sehingga banyak budaya-budaya kita dipatenkan Malaysia karena kepedulian kita sendiri sangat lemah," ujarnya.
Sementara siswa lainnya, Aga menanyakan kenapa gedung DPR direnovasi, padahal masih layak. Sebaiknya anggaran untuk pembangunan gedung disalurkan untuk mengentaskan kemiskinan dan pendidikan.
"Saya sepakat, memang bagian-bagian gedung DPR yang masih layak atau baik tidak perlu menghambur-hamburkan uang untuk direnovasi. Tetapi banyak juga ruang-ruang DPR ini yang sudah tidak layak dan perlu perbaikan. Makanya kalau kita bandingkan dengan gedung-gedung DPR luar negeri, luar biasa layaknya dibandingkan gedung DPR RI ini," pungkasnya.
"Asyik empuk, bisa muter-muter dan goyang-goyang," seloroh salah satu siswa sambil menatap Bambang Soesatyo, anggota DPR yang telah duduk di meja pimpinan Banggar.
Bamsoet panggilan anggota dewan ini pun mempersilahkan anggota 'parlemen cilik' ini mengambil tempat duduk masing-masing.
"Selamat datang di gedung DPR anak-anak. Dan beginilah ruang sidang tempat anggota dewan setiap harinya rapat. Silahkan anak-anak langsung mengajukan pertanyaa," ujar politisi Golkar ini.
Bamsoet pun mencatat dan menyimak semua pertanyaan yang diajukan para anggota 'parlemen cilik," ini. Mulai dari persoalan dalam negeri hingga luar negeri.Termasuk persoalan hukum, korupsi, kemacetan, banjir, grasi Presiden dalam kasus bandar narkoba Ola hingga soal pembagunan gedung baru DPR.
"Ini pertanyaan terbanyak yang pernah kami terima dari pelajar yang berkunjung ke DPR, yaitu 20 pertanyaan. Biasanya pertanyaan yang diajukan kepada kami hanya sekitar 10 pertanyaan. Berarti yang datang ini, siswa yang kritis dan pintar-pintar," puji Bamsoet.
Salah satu Ssiswa bernama Ahmad Yani bertanya soal kemacetan yang tidak bisa diatasi sampai saat. "Kenapa?" tanya Yani.
"Ini namanya mirip sahabat saya di Komisi III ini, Ahmad Yani. Ini kalau terjadi di Jakarta, mestinya gubernurnya, Jokowi. Siapa pendukung Pak Jokowi? Namanya sama dengan Pak Guru nya ya, Djoko Widodo. Nanti biar Pak Jokowi yang menjawab," kata Bamsoet.
"Ya, yang pertama, kenapa kemacetan tidak bisa diatasi ini karena tidak ada ketegasan dari aparat. Kalau aparat tegas, parkir sebarangan tidak boleh, berjualan sembarang tidak boleh, lalu kemudian lapak-lapak tidak boleh, membangun rumah-rumah sesuai aturan. Kalau tegas dilaksanakan, maka salah satau unsur kemacetan ini dapat diatasi. Termasuk keseimbangan pertumbuhan jalan dan kendaraan," imbuh dia.
Sementara Bisma dan Yoga siswa lainnya menanyakan soal kejahatan narkoba dan grasi terhadap bandar narkoba, Ola, yang diberikan Presiden SBY.
Bamsoet pun menjelaskan, kejahatan narkoba ini merupakan satu dari tiga kejahatan kelas berat yang harus mendapat perhatian serius, di luar kejahatan Korupsi dan terorisme.
"Kasus grasi Presiden pada bandar narkoba Ola, DPR tengah menggalang interpelasi. Hal ini merupakan hak Dewan yang dapat dipergunakan untuk mempertanyakan kebijakan pemerintah yang dipandang tidak sesuai hukum dan mencederai rasa keadilan dalam kasus narkoba tersebut," ujarnya.
Sedangkan Siti Amaliyah bertanya perihal Malaysia yang mengambil wilayah Indonesia dan 'mencuri' budaya Indonesia.
"Ini karena diplomasi kita saat ini lemah. Tidak seperti saat dipimpin Bung Karno waktu lalu, diplomasi kita kuat sehingga negara lain tidak berani macam-macam dengan Indonesia. Dan mana kala para pemimpin kita tunduk pada kepentingan asing, maka kita makin lemah saja dalam mempertahankan kadaulatan negeri ini. Termasuk budaya kita yang belakangan banyak diklaim Malaysia, seperti batik, karena mereka lebih peduli dari kita sendiri. Sehingga banyak budaya-budaya kita dipatenkan Malaysia karena kepedulian kita sendiri sangat lemah," ujarnya.
Sementara siswa lainnya, Aga menanyakan kenapa gedung DPR direnovasi, padahal masih layak. Sebaiknya anggaran untuk pembangunan gedung disalurkan untuk mengentaskan kemiskinan dan pendidikan.
"Saya sepakat, memang bagian-bagian gedung DPR yang masih layak atau baik tidak perlu menghambur-hamburkan uang untuk direnovasi. Tetapi banyak juga ruang-ruang DPR ini yang sudah tidak layak dan perlu perbaikan. Makanya kalau kita bandingkan dengan gedung-gedung DPR luar negeri, luar biasa layaknya dibandingkan gedung DPR RI ini," pungkasnya.
Kecil-Kecil Sudah Berkarya
Mengubah Penampilan Science dan Matematika Bukanlah Hal Yang mudah.Setiap orang pasti ingin menjadi orang yang berguna bagi Masyarakat.Ditambah,jarang Sekali Ada Anak Yang Tertarik Dengan Science dan Matematika.Bukankah Begitu khan?
Nabiel Irawan,Siswa Kelas 5 Jeddah SDI Al-Azhar 13 Rawamangun,Siswa yang sudah cukup terkenal di kalangan siswa sekolahnya.Karena dia sudah mengharumkan nama sekolahnya melalui media Vivanews,Radartarakan,Harian Seputar Indonesia,MNC TV,DAAI TV,Dsb.Dengan Penemuannya,yaitu Pendeteksi Gempa Sedini Mungkin,Pendeteksi Banjir Sedini Mungkin,Jarum Terapung,Roda Ajaib,Dan Mobil Bertenaga Udara.
Menurut Nabiel,Ia Sangat terkejut dan Gembira tetapi ia sedikit Sedih karena ia sedikit tertinggal pelajarannya.Alat Pendeteksi Gempa Tersebut Bekerja sebagai Penyelamat dini Bagi Manusia.Saat Shooting Dengan MNC TV Senin,1/10/12,ia Menyatakan,”Gempa Kan Terjadi Kecil,Besar,Lalu Susulan.Nah Karena Gempa Kecil yang akan menyelamatkan kita sebelum terjadi Gempa Yang Lebih Besar,Kita harus Membuat alat Pendeteksi Gempa agar dapat menyelamatkan Banyak Jiwa.”,Katanya.”Didalamnya,Ada semacam Pemberat dan bandul yang jika Bergetar akan Menghasilkan arus Listrik tertutup yang membunyikan alarm.”,Ujarnya.
Setelah itu,Giliran Alat Pendeteksi Banjir yang Diuji.”Didalamnya ada lubang yng diisi Pemberat dan Pelampung yang Jika air memasuki tersebut,Pelampung akan Naik dan menghasilkan arus Listrik Tertutp yang membunyikan alarm.”.Menurutnya,Kedua Alat Pendeteksi Tersebut idenya dari Media-Media Elektrik,Maupun Cetak, Dalam Maupun luar Negeri.”Kan ada alat yang Rumit,Berat dan Mahal kan? Nah kita Bikin yang Versi Murah,Sederhana dan Ringan Supaya Semua bisa Membeli.”
Saat Sedang Shooting Dengan DAAI TV Pada kamis,11/10/12, ia Menyatakan Fakta,“Gempa kan terjadi Karena ada 2 lempengan Bumi Yang berabrakan.Peyebab banyaknya Korban jiwa Pada saat gempa adalah : 1.Orang-Orang Terkena Runtuhan Bangunan. 2.PANIK yang dimaksud adalah Karena saking Paniknya,Mereka Bisa saling terinjak-injak Oleh yang lain.”,Ujarnya.”Sedangkan Kalau Banjir Orang-Orang akan tenggelam.”
“Sebenarnya gempa Itu sering terjadi atau Tidak sih Pak?”,tanyanya Kepada Pak Kusro,Guru pembina Science Clubnya.”Sebenarnya Dalam Skala Kurang Dari 5 Skala Ritcher,Lebih Dari 2000 kali Dalam Setahun.”,Jawabnya.Memang,Saat 1 Skala Ritcher Tidak Dirasakan Oleh Manusia Pada Umumnya.
Nabiel Irawan,Siswa Kelas 5 Jeddah SDI Al-Azhar 13 Rawamangun,Siswa yang sudah cukup terkenal di kalangan siswa sekolahnya.Karena dia sudah mengharumkan nama sekolahnya melalui media Vivanews,Radartarakan,Harian Seputar Indonesia,MNC TV,DAAI TV,Dsb.Dengan Penemuannya,yaitu Pendeteksi Gempa Sedini Mungkin,Pendeteksi Banjir Sedini Mungkin,Jarum Terapung,Roda Ajaib,Dan Mobil Bertenaga Udara.
Menurut Nabiel,Ia Sangat terkejut dan Gembira tetapi ia sedikit Sedih karena ia sedikit tertinggal pelajarannya.Alat Pendeteksi Gempa Tersebut Bekerja sebagai Penyelamat dini Bagi Manusia.Saat Shooting Dengan MNC TV Senin,1/10/12,ia Menyatakan,”Gempa Kan Terjadi Kecil,Besar,Lalu Susulan.Nah Karena Gempa Kecil yang akan menyelamatkan kita sebelum terjadi Gempa Yang Lebih Besar,Kita harus Membuat alat Pendeteksi Gempa agar dapat menyelamatkan Banyak Jiwa.”,Katanya.”Didalamnya,Ada semacam Pemberat dan bandul yang jika Bergetar akan Menghasilkan arus Listrik tertutup yang membunyikan alarm.”,Ujarnya.
Setelah itu,Giliran Alat Pendeteksi Banjir yang Diuji.”Didalamnya ada lubang yng diisi Pemberat dan Pelampung yang Jika air memasuki tersebut,Pelampung akan Naik dan menghasilkan arus Listrik Tertutp yang membunyikan alarm.”.Menurutnya,Kedua Alat Pendeteksi Tersebut idenya dari Media-Media Elektrik,Maupun Cetak, Dalam Maupun luar Negeri.”Kan ada alat yang Rumit,Berat dan Mahal kan? Nah kita Bikin yang Versi Murah,Sederhana dan Ringan Supaya Semua bisa Membeli.”
Saat Sedang Shooting Dengan DAAI TV Pada kamis,11/10/12, ia Menyatakan Fakta,“Gempa kan terjadi Karena ada 2 lempengan Bumi Yang berabrakan.Peyebab banyaknya Korban jiwa Pada saat gempa adalah : 1.Orang-Orang Terkena Runtuhan Bangunan. 2.PANIK yang dimaksud adalah Karena saking Paniknya,Mereka Bisa saling terinjak-injak Oleh yang lain.”,Ujarnya.”Sedangkan Kalau Banjir Orang-Orang akan tenggelam.”
“Sebenarnya gempa Itu sering terjadi atau Tidak sih Pak?”,tanyanya Kepada Pak Kusro,Guru pembina Science Clubnya.”Sebenarnya Dalam Skala Kurang Dari 5 Skala Ritcher,Lebih Dari 2000 kali Dalam Setahun.”,Jawabnya.Memang,Saat 1 Skala Ritcher Tidak Dirasakan Oleh Manusia Pada Umumnya.
INFORMASI QURBAN TAHUN INI
Alma kelas 6 SDIA 13
Teman-teman , tahu tidak sebentar lagi akan ada Idul Adha lho. Waktunya berqurban !! , Teman-teman nanti kalian akan berqurban atau tidak ?. Dimana berqurbannya ? Kalau aku.... kasih tahu gak ya?.... hehehe. Ini ada Info-Info seputar Qurban di sekolah tahun ini.
Apakah kalian tahu ?, salah satu guru kita , Pak Nando berperan penting dalam Qurban tahun ini. Yaitu sebagai Seksi Pembelian Hewan Qurban.
Tapi Pak Nando tidak mengerjakan tugasnya sendiri, ada yang menemani, menyemangati, dan membantu Pak Nando. Pak Arif B.M, Pak Irfaq, dan Pak Untung lah yang menemani Pak Nando dalam menjalankan tugas. Kalau yang menyemangati adalah orang tercinta dan terdekat, yang membantu Pak Nando dalam menjalankan tugasnya adalah Pak Tisna.
Kebetulan Pak Nando adalah guru baru di SDI Al-Azhar 13 Rawamangun, jadi ini adalah pertama kalinya Pak Nando ditugaskan sebagai Seksi Pembelian Hewan Qurban di SDI Al-Azhar 13 Rawamangun.Wah, hebat ya Pak Nando, walaupun guru baru tapi sudah mendapat kepercayaan dari sekolah!!.
Saat kita akan melakukan sesuatu, pasti kita akan merasakan adanya suka maupun duka. Begitu pula dengan Pak Nando. Suka yang Beliau rasakan adalah Kambingnya Lucu-lucu!!. Emang iya ya ? hehehe.
Kalau dukanya mau/tak mau begini sajalah.... lho?? kok jadi lagu?? Dukanya adalah harus menahan bau kotoran kambing yang LUAR BIASA baunya!!. Sabar ya Pak.
Senang sekali, itulah kesan yang Pak Nando rasakan. Dalam menjalankan tugasnya, Beliau sama sekali tidak merasa keberatan. Kalau kita melakukan sesuatu pasti akan ada sebuah persiapan. Begitu pula Pak Nando. Ada tiga persiapan yang Pak Nando lakukan.- Persiapan fisik - Persiapan mental - Persiapan keahlian.
Darimana uang untuk membeli hewan Qurban?. Uang untuk membeli hewan Qurban didapatkan oleh uang amal tabungan Qurban dari kelas 1- 6. Selain dari uang amal Tabungan Qurban, ada juga sumbangan dari luar sekolah,yaitu para Donatur dan Sponsor.
Untuk Qurban tahun ini, Pak Nando akan berqurban di Sekolah bersama guru-guru dan murid-murid yang berqurban di Sekolah. Pak Nando merasa gembira dapat berqurban di sekolah. Menurut perkiraan Pak Nando, akan ada 120 hewan Qurban yang akan diqurbankan.WOW!! Banyak sekali!!.
Tahun ini, diperkirakan akan ada lebih banyak orang yang akan menerima daging Qurban dibandingkan tahun kemarin. Kurang lebih akan ada 10 Orang yang akan ikut menyembelih hewan Qurban. Hmm..... 10 orang menyembelih hewan Qurban sebanyak kurang lebih 120 hewan!! Gak kelelahan tuh?? Hehehe......
Pak Nando berharap, tahun ini anak-anak akan lebih meningkatkan tabungan Qurbannya. Eh, Pak Nando punya pesan yang ingin disampaikan kepada kita semua lho...yaitu "Semangat berqurban, Semangat berbagi!!".
Apakah kalian tahu ?, salah satu guru kita , Pak Nando berperan penting dalam Qurban tahun ini. Yaitu sebagai Seksi Pembelian Hewan Qurban.
Tapi Pak Nando tidak mengerjakan tugasnya sendiri, ada yang menemani, menyemangati, dan membantu Pak Nando. Pak Arif B.M, Pak Irfaq, dan Pak Untung lah yang menemani Pak Nando dalam menjalankan tugas. Kalau yang menyemangati adalah orang tercinta dan terdekat, yang membantu Pak Nando dalam menjalankan tugasnya adalah Pak Tisna.
Kebetulan Pak Nando adalah guru baru di SDI Al-Azhar 13 Rawamangun, jadi ini adalah pertama kalinya Pak Nando ditugaskan sebagai Seksi Pembelian Hewan Qurban di SDI Al-Azhar 13 Rawamangun.Wah, hebat ya Pak Nando, walaupun guru baru tapi sudah mendapat kepercayaan dari sekolah!!.
Saat kita akan melakukan sesuatu, pasti kita akan merasakan adanya suka maupun duka. Begitu pula dengan Pak Nando. Suka yang Beliau rasakan adalah Kambingnya Lucu-lucu!!. Emang iya ya ? hehehe.
Kalau dukanya mau/tak mau begini sajalah.... lho?? kok jadi lagu?? Dukanya adalah harus menahan bau kotoran kambing yang LUAR BIASA baunya!!. Sabar ya Pak.
Senang sekali, itulah kesan yang Pak Nando rasakan. Dalam menjalankan tugasnya, Beliau sama sekali tidak merasa keberatan. Kalau kita melakukan sesuatu pasti akan ada sebuah persiapan. Begitu pula Pak Nando. Ada tiga persiapan yang Pak Nando lakukan.- Persiapan fisik - Persiapan mental - Persiapan keahlian.
Darimana uang untuk membeli hewan Qurban?. Uang untuk membeli hewan Qurban didapatkan oleh uang amal tabungan Qurban dari kelas 1- 6. Selain dari uang amal Tabungan Qurban, ada juga sumbangan dari luar sekolah,yaitu para Donatur dan Sponsor.
Untuk Qurban tahun ini, Pak Nando akan berqurban di Sekolah bersama guru-guru dan murid-murid yang berqurban di Sekolah. Pak Nando merasa gembira dapat berqurban di sekolah. Menurut perkiraan Pak Nando, akan ada 120 hewan Qurban yang akan diqurbankan.WOW!! Banyak sekali!!.
Tahun ini, diperkirakan akan ada lebih banyak orang yang akan menerima daging Qurban dibandingkan tahun kemarin. Kurang lebih akan ada 10 Orang yang akan ikut menyembelih hewan Qurban. Hmm..... 10 orang menyembelih hewan Qurban sebanyak kurang lebih 120 hewan!! Gak kelelahan tuh?? Hehehe......
Pak Nando berharap, tahun ini anak-anak akan lebih meningkatkan tabungan Qurbannya. Eh, Pak Nando punya pesan yang ingin disampaikan kepada kita semua lho...yaitu "Semangat berqurban, Semangat berbagi!!".
AYO SIAP-SIAP! UTS AKAN TIBA!!!
Alma Kelas 6 SDIA 13
Teman-teman sudah dibagi kartu UTS belum? Aku sudah dong! Hehehe... Ngomong-ngomong soal UTS, sudah dipersiapkan belum??? Belum lagi nih, nah, teman-teman, bagaimana nih? Ini adalah UTS kita bersama kepala sekolah kita yang baru, Pak Dindin Salahudin!!! Bagaimana ya, perasaan beliau?
Nah, Pak Dindin itu berperan sebagai Penanggung Jawab Kegiatan UTS sekaligus Editor kisi-kisi UTS. Pak Dindin senang lho, menjadi Editor UTS, walaupun, ini UTS beliau yang pertama di SDI Al-Azhar 13 Rawamangun! Nah, persiapan UTS ini cukup sulit lho, yang pertama membentuk panitia, Pak Dindin harus memilih yang bertanggung jawab. Lalu, menentukan tugas panitia. Yang terakhir, mengontrol tugas panitia. Tuh, sulit kan? Kalau kita sih, tinggal menikmati soal UTS nya saja. Hehehe. Kalau Pak Dindin lelah mengurusi UTS, Pak Dindin akan berolahraga dan jalan-jalan.
Selain Pak Dindin, Bu Hilda juga berperan penting lho! Sebagai pembuat UTS! Selain itu, Bu Hilda juga berperan menjadi Koordinatornya. Nah, ada beberapa persiapan yang dilakukan Ibu Hilda. Salah satunya menentukan waktu-waktunya. Waktu pertama kali Bu Hilda ditugaskan, perasaan Bu Hilda seperti es campur! Bukan papaya campur alpukat! Tapi perasaan stress, bingung, senang, dan bangga! Semua guru, suaminya, dan kerabatnya mendukung Bu Hilda lho. Jadi, Bu Hilda tetap semangat dan enjoy membuat soal UTS. Oh iya, Bu Hilda mempunyai kebiasaan unik untuk refreshing setelah membuat soal UTS yaitu: ‘’Nyalon’’!!! ya ampuunn, unik sekali ya, bukannya jalan-jalan atau apa tapi pergi ke salon!
Selain guru, murid jangan dilupakan! Nah, karena itu Aqila Nasywa Salsabila Wirawan atau Aqila anak kelas 1 Riyadh akan menceritakan apa saja sih persiapannya? Aqila bilang pelajaran yang paling mudah itu PLBJ. Kenapa sih? Soalnya, rata-rata tentang permainan! Hihiihii enak ya, permainan sih emang nggak susah banget sih... Yang paling susah itu Bahasa Inggris, Math, juga Science. Aqila cukup gugup menghadapi UTS. Ya iyalah, kelas 1! Aqila belajar tidak sendirian lho, dia ditemani kakakknya yang kelas 6 Alma, orang tuanya, dan gurunya. Perasaan Aqila juga sama seperti Bu Hilda. ES CAMPUR! Campuran special dari senang juga cemas! Persiapan Aqila adalah rajin belajar, dan berdoa.
Nah, itu dia teman-teman. Persiapan UTS dari guru kita, juga Aqila murid kelas 1 yang imut-imut! Jadi? Bagaimana persiapan UTS kalian? Persiapannya bagaimana? Seperti yabg tertulis di kartu UTS kita:’’Prestasimu tergantung usahamu! Rajin-rajinlah belajar dan Do’a!
Nah, Pak Dindin itu berperan sebagai Penanggung Jawab Kegiatan UTS sekaligus Editor kisi-kisi UTS. Pak Dindin senang lho, menjadi Editor UTS, walaupun, ini UTS beliau yang pertama di SDI Al-Azhar 13 Rawamangun! Nah, persiapan UTS ini cukup sulit lho, yang pertama membentuk panitia, Pak Dindin harus memilih yang bertanggung jawab. Lalu, menentukan tugas panitia. Yang terakhir, mengontrol tugas panitia. Tuh, sulit kan? Kalau kita sih, tinggal menikmati soal UTS nya saja. Hehehe. Kalau Pak Dindin lelah mengurusi UTS, Pak Dindin akan berolahraga dan jalan-jalan.
Selain Pak Dindin, Bu Hilda juga berperan penting lho! Sebagai pembuat UTS! Selain itu, Bu Hilda juga berperan menjadi Koordinatornya. Nah, ada beberapa persiapan yang dilakukan Ibu Hilda. Salah satunya menentukan waktu-waktunya. Waktu pertama kali Bu Hilda ditugaskan, perasaan Bu Hilda seperti es campur! Bukan papaya campur alpukat! Tapi perasaan stress, bingung, senang, dan bangga! Semua guru, suaminya, dan kerabatnya mendukung Bu Hilda lho. Jadi, Bu Hilda tetap semangat dan enjoy membuat soal UTS. Oh iya, Bu Hilda mempunyai kebiasaan unik untuk refreshing setelah membuat soal UTS yaitu: ‘’Nyalon’’!!! ya ampuunn, unik sekali ya, bukannya jalan-jalan atau apa tapi pergi ke salon!
Selain guru, murid jangan dilupakan! Nah, karena itu Aqila Nasywa Salsabila Wirawan atau Aqila anak kelas 1 Riyadh akan menceritakan apa saja sih persiapannya? Aqila bilang pelajaran yang paling mudah itu PLBJ. Kenapa sih? Soalnya, rata-rata tentang permainan! Hihiihii enak ya, permainan sih emang nggak susah banget sih... Yang paling susah itu Bahasa Inggris, Math, juga Science. Aqila cukup gugup menghadapi UTS. Ya iyalah, kelas 1! Aqila belajar tidak sendirian lho, dia ditemani kakakknya yang kelas 6 Alma, orang tuanya, dan gurunya. Perasaan Aqila juga sama seperti Bu Hilda. ES CAMPUR! Campuran special dari senang juga cemas! Persiapan Aqila adalah rajin belajar, dan berdoa.
Nah, itu dia teman-teman. Persiapan UTS dari guru kita, juga Aqila murid kelas 1 yang imut-imut! Jadi? Bagaimana persiapan UTS kalian? Persiapannya bagaimana? Seperti yabg tertulis di kartu UTS kita:’’Prestasimu tergantung usahamu! Rajin-rajinlah belajar dan Do’a!